Selasa, 18 November 2008

BLUETOOTH

CARA KERJA BLUETOOTH

Cara Kerja Bluetooth

Nenteng peralatan berteknologi koneksi Bluetooth memang jadi gengsi tersendiri saat ini. Tapi apakah kita paham dasar pemikiran, kegunaan, dan cara kerjanya?
Bluetooth sebenarnya hadir, ditujukan untuk mengatasi beberapa kendala komunikasi data antarperanti elektronik yang lebih dahulu hadir. Yang paling utama memang untuk komunikasi antarperalatan elektronik tanpa kabel. Namun, Bluetooth juga ditujukan untuk menjembatani komunikasi one to one menjadi one to many. Selain itu, Bluetooth juga mengeliminasi campur tangan pengguna dalam mengonfigur koneksi. Jadi, koneksi antarperalatan elektronik via Bluetooth terjadi secara otomatis.

Nah, kalau kita bicara soal komunikasi data, tentu ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu seberapa banyak data hendak dipertukarkan dalam sekali komunikasi. Kedua, bagaimana data yang dipertukarkan diintrepetasikan secara sama antara pengirim dan penerima dan data yang diterima benar-benar merupakan data yang dikirim. Hal ini sering disebut sebagai protokol komunikasi.
Bluetooth bekerja menggunakan frekuensi radio. Beda dengan infra merah yang mendasarkan diri pada gelombang cahaya. Jaringan Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402 Giga Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz, dibangkitkan dengan daya listrik kecil sehingga membatasi daya jangkaunya hanya sampai 10 meter. Penetapan frekuensi ini telah distandardisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang dipakai untuk kepentingan industri, ilmiah, dan medis. Kecepatan transfer data Bluetooth rilis 1.0 adalah 1 mega bit per detik (Mbps), sedangkan versi 2.0 mampu menangani pertukaran data hingga 3 Mbps.

Kalau dalam satu waktu bisa terjadi koneksi antara 8 peralatan Bluetooth secara simultan, lalu bagaimana bisa peralatan Bluetooth tidak saling mengganggu satu sama lain? Masing-masing peralatan tersebut membangkitkan sinyal sangat lemah melalui listrik berdaya 1 miliwatt yang akan mengacak penggunaan 79 frekuensi sebanyak 1600 kali dalam satu detik. Jadi, akan sangat kecil kemungkinan masing-masing alat menggunakan frekuensi yang sama dalam satu waktu.

Tidak ada komentar: